--> Skip to main content
Download gratis
PERANGKAT DEEP LEARNING 2025 klik di SINI
PERANGKAT KURMER CP TERBARU SEMESTER 1 DAN 2 klik di SINI
APLIKASI RAPORT SEMUA KELAS klik di SINI

Download Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025

Tombol Gambar

Download Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025 Deep Learning Ful-Ful merupakan tonggak penting dalam transformasi pendidikan Indonesia. Panduan ini dirancang untuk membantu guru, kepala sekolah, dan pengelola satuan pendidikan dalam memahami serta menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang sejalan dengan pendekatan pembelajaran mendalam atau Deep Learning. Pendekatan Deep Learning Ful-Ful menggabungkan tiga elemen utama yang saling melengkapi, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning.

Download Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025 

Mindful Learning menekankan pentingnya kesadaran penuh dalam proses belajar. Siswa tidak hanya menghafal, tetapi hadir secara mental, emosional, dan fisik dalam setiap aktivitas pembelajaran. Dengan pendekatan ini, guru menciptakan ruang kelas yang aman, inklusif, dan mendukung keterlibatan emosional siswa secara positif.

Download Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025

Meaningful Learning berfokus pada keterkaitan antara materi ajar dan pengalaman nyata siswa. Proses belajar tidak lagi berlangsung secara abstrak, tetapi diperkaya dengan kontekstualisasi, studi kasus, dan refleksi yang mendorong pemahaman yang mendalam. Pembelajaran yang bermakna memungkinkan siswa mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman sebelumnya, membentuk konstruksi pengetahuan yang kokoh.

Sementara itu, Joyful Learning menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, interaktif, dan memotivasi. Ketika siswa belajar dalam suasana yang menggembirakan, mereka cenderung lebih aktif, kreatif, dan terbuka dalam mengeksplorasi materi. Guru juga didorong untuk merancang pembelajaran dengan metode yang variatif seperti proyek, permainan edukatif, dan diskusi kelompok.

Panduan ini hadir sebagai pedoman praktis dan strategis untuk mewujudkan pendidikan yang transformatif, adil, dan adaptif. Melalui integrasi pembelajaran dan asesmen, sekolah didorong untuk tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kompetensi holistik peserta didik.


Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam dalam Pembelajaran dan Asesmen

Kerangka kerja dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025 dibangun di atas prinsip pembelajaran mendalam (deep learning) yang berorientasi pada penguatan kompetensi abad ke-21. Kerangka ini membantu guru merancang proses belajar yang tidak hanya transfer ilmu, tetapi juga penguatan cara berpikir, bertindak, dan bersikap.

Komponen utama dari kerangka ini meliputi:

  1. Tujuan Pembelajaran yang jelas dan berorientasi pada capaian pembelajaran (CP).

  2. Strategi Pembelajaran yang berbasis proyek, kolaboratif, eksploratif, dan reflektif.

  3. Asesmen Format dan Sumatif yang menyatu dengan proses pembelajaran.

  4. Umpan Balik Berkelanjutan untuk membantu siswa memperbaiki pemahaman dan keterampilan mereka.

Kerangka ini menggarisbawahi pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran, bukan sekadar mendengarkan atau menyalin. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan pusat informasi. Pembelajaran berfokus pada proses, bukan semata hasil akhir.

Dalam asesmen, prinsip utama adalah assessment for learning dan assessment as learning. Artinya, asesmen dilakukan bukan hanya untuk mengetahui hasil belajar siswa, tetapi juga sebagai sarana belajar itu sendiri. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dan evaluasi agar proses pembelajaran terus berkembang.


Perencanaan, Pelaksanaan, dan Asesmen

Dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025, perencanaan menjadi tahap krusial yang menentukan arah pembelajaran. Guru diminta menyusun perencanaan berdasarkan alur tujuan pembelajaran (ATP), karakteristik siswa, serta kondisi lingkungan belajar. Perencanaan ini tidak kaku, tetapi fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kontekstual sekolah.

Pelaksanaan pembelajaran menuntut kreativitas guru dalam menghidupkan kelas. Proses belajar dirancang dengan pendekatan multi-metode seperti diskusi, eksperimen, studi kasus, dan praktik langsung. Interaksi antar siswa menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kolaborasi dan empati. Guru tidak lagi sekadar menyampaikan materi, tetapi menstimulasi pertanyaan, pemecahan masalah, dan eksplorasi ide.

Sementara itu, asesmen dilaksanakan secara berkelanjutan dan autentik. Asesmen formatif dilakukan selama proses belajar berlangsung untuk memberikan umpan balik, sedangkan asesmen sumatif digunakan untuk melihat ketercapaian hasil akhir. Alat asesmen yang digunakan bisa berupa jurnal belajar, observasi, wawancara, presentasi, serta produk hasil kerja siswa.

Guru diberikan panduan tentang bagaimana membuat rubrik penilaian yang adil, transparan, dan mendukung pembelajaran. Asesmen dalam pendekatan Deep Learning Ful-Ful bukan sekadar pengukuran, tetapi juga motivasi dan pendorong pembelajaran.


Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Setelah asesmen dilaksanakan, tahap berikutnya adalah pengolahan dan pelaporan hasil asesmen secara objektif dan informatif. Panduan ini mengarahkan guru untuk mengelola data asesmen secara sistematis, baik menggunakan instrumen manual maupun berbasis digital.

Pengolahan data asesmen dilakukan dengan mencermati berbagai indikator yang telah ditetapkan dalam rubrik. Hasil asesmen formatif dan sumatif dikompilasi untuk memberikan gambaran utuh tentang perkembangan peserta didik. Guru tidak hanya melihat nilai akhir, tetapi juga memperhatikan proses belajar, sikap, dan keterampilan yang ditunjukkan siswa.

Pelaporan hasil asesmen dilakukan dalam bentuk laporan belajar yang komunikatif dan menggambarkan kekuatan serta area yang perlu ditingkatkan. Tidak hanya untuk keperluan administrasi sekolah, laporan ini juga menjadi alat komunikasi dengan orang tua siswa agar dapat mendukung proses belajar di rumah.

Panduan ini juga mendorong pelaporan berbasis narasi dan portofolio, bukan hanya angka atau skor. Guru dapat menyampaikan deskripsi perkembangan siswa secara personal dan kontekstual. Dengan pelaporan yang bermakna, siswa lebih memahami posisi mereka dalam proses belajar, sedangkan orang tua lebih aktif terlibat dalam mendampingi.


Refleksi dan Tindak Lanjut Pembelajaran dan Asesmen

Refleksi merupakan bagian integral dari siklus pembelajaran dan asesmen dalam Panduan Kurikulum Nasional Tahun 2025. Guru, siswa, bahkan pemangku kepentingan sekolah perlu melakukan refleksi terhadap proses yang telah berjalan untuk memastikan bahwa pembelajaran tidak berhenti di akhir sesi, tetapi terus berkembang dan berlanjut.

Guru melakukan refleksi terhadap strategi pembelajaran, efektivitas asesmen, serta keterlibatan siswa. Refleksi ini dapat dilakukan melalui catatan harian, diskusi antar guru, maupun forum komunitas belajar. Tujuannya adalah untuk memperbaiki metode pembelajaran dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa secara berkelanjutan.

Siswa juga didorong melakukan refleksi mandiri, misalnya dengan menuliskan jurnal belajar, membuat portofolio, atau menyampaikan umpan balik tentang pengalaman belajarnya. Dengan cara ini, siswa membangun kesadaran metakognitif atas cara mereka belajar dan bagaimana meningkatkan kemampuan diri.

Tindak lanjut dari refleksi bisa berupa modifikasi metode mengajar, perencanaan remidial, pengayaan materi, atau kolaborasi dengan orang tua. Guru juga bisa menjadikan hasil refleksi sebagai dasar dalam pengembangan profesi atau pelatihan lanjutan.

Dengan siklus refleksi dan tindak lanjut yang konsisten, pembelajaran menjadi sebuah proses yang hidup, dinamis, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.


FAQ: Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025

1. Apa itu Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025?

Panduan ini adalah dokumen resmi yang berisi strategi pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan prinsip Deep Learning Ful-Ful dalam Kurikulum Nasional Tahun 2025.


2. Mengapa Deep Learning Ful-Ful penting dalam pembelajaran dan asesmen?

Karena pendekatan ini mengintegrasikan Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyful Learning, yang mampu menciptakan pembelajaran lebih bermakna, menyenangkan, dan sadar penuh.


3. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran dan asesmen sesuai panduan ini?

Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang merancang proses belajar aktif dan reflektif serta melakukan asesmen autentik yang menyatu dengan pembelajaran.


4. Apa saja bentuk asesmen yang dianjurkan dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025?

Bentuk asesmen mencakup asesmen formatif, sumatif, portofolio, proyek, jurnal reflektif, observasi, dan presentasi, dengan rubrik yang sesuai dengan kompetensi yang dinilai.


5. Di mana saya bisa mendapatkan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025?

Anda bisa mengunduh panduan lengkap melalui tautan resmi di akhir artikel ini.


📥 Link Download Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Nasional Tahun 2025

^^^LINK DOWNLOAD DI ATAS TULISAN INI^^^

Bantu support kami agar tetap eksis berbagi dengan mentraktir kopi lewat metode QRIS di bawah ini

QR Code

Baca Juga Artikel yang tidak kalah menarik Lainnya:




Baca Juga